Logo Perusahaan


Bangka Barat Gelar Digitalisasi Pajak Daerah melalui Penyuluhan QRIS dan Layanan Perbankan Digital


      Upaya percepatan digitalisasi layanan pajak daerah di Kabupaten Bangka Barat diperkuat melalui penyelenggaraan penyuluhan pembayaran pajak daerah non tunai dengan QRIS. Kegiatan ini digagas oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kabupaten Bangka Barat, bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Bank SUMSEL BABEL Cabang Mentok, berlangsung selama 3 (tiga) hari di OR 2 Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Barat.

      Mengusung tema "Juara QRIS : JUru pungut Andalan secaRA QRIS". Kegiatan ini menghadirkan peserta dari unsur camat, lurah, kepala desa, juru pungut, serta turut dihadiri Dedy Zulkarnain, Pimpinan Bank SUMSEL BABEL Cabang Mentok serta Kepala UPTB/UL BP2RD dari masing-masing wilayah kerja :

1. Kamis, 20 November 2025 : Kecamatan Kelapa dan Tempilang.


2. Jumat, 21 November 2025 : Kecamatan Mentok dan Simpang Teritip, serta


3. Senin, 24 November 2025 : Kecamatan Jebus dan Parittiga.



      Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Kepala BP2RD Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Ali., S.IP., LL.M yang menegaskan bahwa penggunaan QRIS merupakan langkah strategis untuk mempercepat elektronifikasi transaksi dan menghadirkan layanan pembayaran pajak yang lebih modern.

      Paparan teknis dari Bank SUMSEL BABEL Cabang Mentok disampaikan oleh Febryaz Rangga Aziz dan Erviana Sultan terkait mekanisme pembayaran pajak,khususnya PBB P2 melalui QRIS Bank SUMSEL BABEL Bank SUMSEL BABEL juga membuka layanan pembukaan rekening dan aktivasi mobile banking di lokasi kegiatan sebagai dukungan langsung terhadap kesiapan digital para kades dan juru pungut.

Sementara itu, paparan teknis dari BP2RD disampaikan oleh Riska Noprianty, mencakup program JUARA QRIS, mekanisme dan kebijakan PBB P2, integrasi pembayaran non tunai serta elektronik SPPT PBB P2 sebagai alternatif bagi wajib pajak untuk mendapatkan SPPT PBB P2 lebih cepat.

      Imam Zulfian, Asisten Manager Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyampaikan materi sosialisasi edukasi sistem pembayaran non tunai dan perlindungan konsumen. " Saat ini perkembangan transaksi digital di Kabupaten Bangka Barat terus menunjukkan tren positif. Data menunjukkan bahwa Kabupaten Bangka Barat menempati posisi ke 5 se-Provinsi Kep. Bangka Belitung dalam penggunaan QRIS , terutama pada sektor UMKM, kafe, dan pelaku usaha informal. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) masyarakat BABEL telah menggunakan smartphone, dan rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan 7 (tujuh) jam per hari untuk bermedia sosial, sehingga memperkuat kebiasaan digital dalam aktivitas sehari-hari," tukas Imam.

    Ditambahkannya, generasi milenial, generasi Z, hingga generasi alfa merupakan kelompok paling adaptif terhadap gadget dan digitalisasi. Namun, masyarakat lansia dan warga yang belum memiliki KTP tetap menjadi tantangan dalam inklusi keuangan. Menariknya, sebagian besar masyarakat memiliki 2-3 akun mobile banking, yang menggambarkan semakin kuatnya keterikatan dengan layanan keuangan digital. Imam juga memaparkan blue print sistem pembayaran Indonesia 2025-2030 hingga risiko kejahatan online seperti judi daring dan penipuan digital juga perlu diwaspadai.

      Antusiasme peserta penyuluhan terlihat dari tingginya keterlibatan dalam sesi diskusi serta quis edukatif dari Bank Indonesia. Kegiatan yang berlangsung 3 (tiga) hari kerja ini ditutup oleh Asisten Administrasi Umum, H. Yuwanda Eka Putera, SKM., M.Si


Sumber : BP2RD Kab. Bangka Barat

Penulis : Sari Dwi Estari, S.E.,Ak,CA.

BP2RD KAB.BANGKA BARAT

Jln. Komplek Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat , Mentok, Bangka Barat, Kep. Bangka Belitung 33351

Email : bpprd.bangkabarat@gmail.com

Powered By @ BP2RD KAB.BANGKA BARAT